Senin, 10 Desember 2012

Orang Kudus 10 Desember: St. Miltiades

Santo miltiades, paus & pengaku iman
Miltiades lahir di Afrika Utara pada tanggal yang tidak diketahui. Ia memimpin Gereja Kristus sebagai paus dari tahun 311 sampai 314 menggantikan Paus Eusebius, yang mengakhiri masa jabatannya pada tahun 309. Masa kepemimpinannya ini tergolong suatu kurun waktu yang amat bergelora bagi umat kristen. Pada awal kepemimpinannya Miltiades mengalami banyak kesusahan, baik dari lingkungan Gereja sendiri maupun dari Kaisar Maksimianus. Namun hal itu tidak berlangsung lama, karena semua kekerasan itu berakhir dengan naiknya Konstantin Agung, putera Santa Helena ke atas takhta Kekaisaran Romawi pada tahun 312. Kenyataan itu diperkuat lagi dengan terbitnya Edikta Milano pada tahun 313 yang memberi kebebasan beragama kepada semua orang kristen di seluruh kekaisaran di bawah perlindungan Konstantinus.

Pada masa kepemimpinannya berkembanglah suatu aliran sesat di Kartago di bawah pimpinan Donatus. Sesuai nama pencetusnya aliran sesat itu disebut Donatisme. Salah satu ajarannya ialah bahwa sah tidaknya sakramen-sakramen tergantung pada suci tidaknya si pemberi sakramen itu. Seandainya permandian diberikan oleh seorang berdosa, maka permandian itu tidak sah.

Pertentangan Miltiades dengan para Donatisme itu tampak mencolok pada waktu pengangkatan Sesilianus menjadi Uskup Kartago menggantikan Uskup Kartago yang meninggal dunia. Semua imam di keuskupan Kartago bersama segenap umat dengan suara bulat memilih Sisilianus menjadi uskup yang baru. Miltiades mendukung pilihan itu, karena Sisilianus dikenal sebagai imam yang setia pada iman yang benar dan agama katolik dan apostolik. Namun kaum Donatisme tidak menyukai dan menolak Sisilianus. Bagi mereka Sisilianus adalah pendosa besar dan oleh sebab itu ia tidak layak diangkat sebagai uskup. Dikatakan demikian karena Sisilianus sudah menyangkal iman kristen sewaktu terjadi penganiayaan terhadap umat kristen. Hal ini bertentangan dengan ajaran mereka bahwa seorang berdosa tidak bisa melayani sakramen-sakramen yang secara sah. Mereka berusaha memanfaatkan kesempatan ini untuk mempertentangkan Kaisar Konstantin dengan Miltiades. Mereka mencoba memutarbalikkan kuasa dan perlindungan Konstantin terhadap Gereja sebagai dasar untuk mempengaruhi Konstantin agar turut berperan di dalam urusan-urusan Gereja. Mereka menghadap Kaisar Konstantinus yang baru saja memeluk agama kristen dan memohon agar kaisar turun tangan dalam menyelesaikan pertikaian mereka dengan Paus Miltiades perihal pengangkatan Sesilianus sebagai Uskup Kartago. Mereka lebih menghargai Kaisar Konstantin daripada Miltiades sebagai pimpinan tertinggi Gereja Kristus.

Namun Kaisar Konstantin tidak terpancing oleh taktik busuk mereka. Ia menyerahkan perkara itu kepada Paus Miltiades dan meminta Miltiades untuk segera mengadakan suatu sinode terbatas guna menyelesaikan masalah itu. Atas inisiatifnya sendiri, Miltiades menyelenggarakan suatu konsili dengan melipatgandakan jumlah uskup peserta dengan persetujuan Kaisar Konstantin. Konsili itu diselenggarakan pada bulan Oktober 313 di Istana Lateran. Dengan suara bulat konsili tetap mengangkat Sisilianus sebagai Uskup Kartago dan menghukum aliran Donatisme. Miltiades dalam kedudukannya sebagai paus mengekskomunikasikan Donatus dari Gereja.

Miltiades bertindak bijaksana terhadap penganut paham sesat itu, sehingga banyaklah yang berpaling ke pangkuan Gereja. Inilah  yang menyebabkan Santo Agustinus berkata, “Betapa mulia Paus ini! Sungguh-sungguh ia seorang tokoh pencinta perdamaian dan Bapa umat kristiani.” Miltiades wafat pada tahun 314.

Sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar