Senin, 10 Desember 2012

Mengenal Aliran Sesat Donatisme

DONATISME

Dalam "Orang Kudus Hari Ini" yang mengisahkan Paus Miltiades, diungkapkan bahwa pada masa itu ada aliran sesat bernama Donatisme. Untuk melengkapi tulisan itu, maka kami menurunkan juga uraian singkat tentang aliran Donatisme agar pembaca dapat mengetahuinya. 

Donatisme merupakan aliran sesat yang menyoroti masalah moral religius. Aliran, yang muncul awal abad IV, ini bukan termasuk bida’ah, melainkan skisma. Istilah ‘Donatisme’ diambil dari nama penggagasnya, yaitu Donatus. Donatus sendiri merupakan Uskup Casae Nigrae, di Selatan Numibia.

Kemunculan aliran ini tak lepas dari peristiwa penahbisan Sesilianus sebagai Uskup Kartago oleh Mgr Feliks, Uskup Aptunga, pada tahun 311. Donatus menolak keabsahan tahbisan itu berkaitan dengan uskup penahbisnya yang tidak benar dan tidak layak. Bagi Donatus Mgr Feliks tidak layak karena ia pernah murtad dalam penghambatan Kaisar Diokletianus. Uskup-uskup Numibia mendukung Donatus dan mereka menahbisakan Mayorinus sebagai Uskup Kartago. Setelah Donatus meninggal, pimpinan gereja ini dipegang oleh Mayorinus.

Donatisme mengajarkan bahwa gereja merupakan kumpulan orang-orang suci. Setiap Sakramen adalah sah apabila dilaksanakan oleh orang yang suci, tak berdosa dan tidak pernah murtad. Yang masuk kategori orang berdosa bukan hanya orang yang pernah murtad, namun juga orang yang bergaul dengan orang yang murtad itu.

Berawal dari kasus tahbisan Uskup Sesilianus, ajaran Donatus ini dikembangkan oleh para pengikutnya. Para donatis menilai bahwa orang berdosa tidak bisa melayani sakramen-sakramen secara sah. Sakramen yang dilayani oleh imam/uskup yang berdosa membuat sakramen itu tidak sah. Oleh karena itulah, mereka menolak keabsahan sakramen yang dilayani oleh pelayan-pelayan yang tidak pantas. Selain itu, mereka juga menuntut agar orang-orang kristen yang telah jatuh lagi ke dalam dosa berat untuk dibaptis ulang.

Santo Agustinus dengan keras melawan aliran Donatisme ini. Bagi Agustinus, sah tidaknya sebuah sakramen bukan tergantung pada kesucian pelayannya, tapi tergantung pada Tuhan Allah sendiri. Selain Agustinus, Paus Miltiades juga menentang aliran ini dengan keras, namun bijak. Dalam konsili yang diadakan di istana Lateran pada bulan Oktober 313, Paus Miltiades mengutuk aliran ini dan mengekskomunikasikan Donatus dari Gereja. Namun Paus menerima para penganut aliran ini. Akhirnya pada Abad 7, aliran ini tidak ada lagi.

oleh: adrian
Sumber:
2.       Eddy Kristiyanto, OFM, Selilit Sang Nabi: Bisik-bisik tentang aliran sesat. Yogyakarta: Kanisius, 2007
             3.    Mgr. Nicolaas Martinus Scheiders, CICM, Orang Kudus Sepanjang tahun. Jakarta: Obor, 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar