Sabtu, 28 September 2013

Orang Kudus 28 September: St. Eustakia

santa eustakia, perawan
Eustakia adalah puteri bungsu Santa Paula, janda seorang bangsawan Romawi. Ia dikenal sebagai gadis Romawi pertama yang mengikrarkan kaul kemurnian hidup bagi Kristus. Oleh Santo Hieronymus, pembimbing rohaninya di Betlehem, Eustakia diberi julukan “Bunga para Gadis.”

Ketika ibunya, Paula, meninggalkan segala-galanya dan berangkat ke Palestina untuk mengurbankan hidupnya demi Kristus dan kepentingan sesama, Eustakia menemaninya. Ia mau menjadi seperti ibunya dalam hal pengabdian kepada Kristus dan sesama. Di Palestina mereka berdua bersama-sama mengunjungi berbagai tempat suci yang pernah disingahi Kristus semasa hidup-Nya. Paula, ibunya, mendirikan sebuah biara di Betlehem dan Eustakia menjadi salah satu anggota biara itu.

Sepeninggal ibunya, Eustakia menjadi pemimpin biara itu di bawah bimbingan Santo Hieronymus. Sebagai pemimpin biara, Eustakia benar-benar menunjukkan teladan hidup yang cemerlang dalam mengamalkan segala kebajikan kristiani demi kemuliaan Kristus.

Santo Hieronymus sangat mengagumi cara hidup Eustakia. Ada beberapa surat yang ditulisnya kepada Eustakia untuk menunjukkan kekagumannya pada cara hidup Eustakia. Dalam salah satu suratnya ia menulis, Eustakia, anakku dan adikku yang terkasih di dalam Kristus, Tuhan! Umurku dan kasih sayangku memperkenankan aku menggunakan kata-kata seperti itu. Sesungguhnya Tuhan telah menciptakan engkau untuk menjadi orang terkemuka di antara para gadis Romawi. Oleh karena itu, berjuanglah sekuat tenagamu agar tugasmu yang suci mulia itu kauselesaikan sampai tuntas di dalam nama Kristus Tuhan kita. Kiranya kebahagiaan yang telah kauperoleh dari Kristus, tidaklah hilang karena kebodohan yang hanya menuntut pengorbanan yang setengah-setengah.”

Sebaiknya cara hidup Eustakia menjadi dorongan moril yang besar bagi Santo Hieronymus dalam usahanya menyelesaikan terjemahan Kitab Suci ke dalam bahasa Latin. Setelah mengabdi Tuhan dalam waktu yang cukup lama, Eustakia meninggal dunia pada tahun 419. Tidak lama kemudian Santo Hieronymus pun menyusul dia ke dalam kebahagiaan surgawi yang tak kunjung berakhir.

sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar