Sabtu, 19 Oktober 2013

Orang Kudus 19 Oktober: St. Paulus dari Salib

Sant0 paulus dari salib, pengaku iman
“Setiap orang yang mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengkuti Aku…” (Luk 9: 23). Kata-kata Yesus ini dihayati benar-benar oleh Santo Paulus dari Salib dan menjadi spiritualitas dasar dari tarekat yang dirikannya: Ordo Passionis. Salib dan peristiwa sengsara Yesus menjadi semangat hidup dan landasan karya dari tarekat misionaris ini.

Paulus Fransiskus – demikian nama kecil Santo Paulus dari Salib – lahir di Ovada, Genoa, Italia Utara, pada tanggal 3 Januari 1694. Beliau adalah anak kedua dari 16 orang anak Lukas Danei, seorang pedagang kain yang kaya raya. Ayah dan ibunya dikenal sangat baik dan menjadi teladan bagi keluarga-keluarga Kristen di Ovada. Di bawah bimbingan orang tuanya, Paulus bertumbuh dewasa menjadi seorang yang beriman teguh. Cara hidupnya di kemudian hari sebagai seorang orang kudus kiranya sudah ditempa ibunya semenjak kecil. Semenjak kecil ia sudah diarahkan ibunya untuk menghayati penderitaan Kristus. Apabila ia menangis karena luka-luka kecil di badannya, ibunya selalu mengatakan bahwa Yesus dahulu menderita luka-luka yang jauh lebih berat.

Ketika berusia 15 tahun ia terpaksa berhenti sekolah karena harus membantu ayahnya dalam usaha dagang mereka. Waktu-waktu luang biasanya dimanfaatkannya untuk berdoa. Kemudian pengalaman rohaninya itu mendorong dia membentuk sebuah perkumpulan doa untuk para pemuda. Pada usia 20 tahun ia menjadi tentara sukarelawan dalam peperangan melawan tentara-tentara Turki. Namun tak lama kemudian ia keluar lagi dari dinas ketentaraan itu, karena merasa bahwa itu bukanlah panggilan hidupnya. Lalu ia lebih banyak berdoa dan bermatiraga.

Pada tahun 1720 ia mengalami penampakan ajaib: selembar jubah hitam yang di bagian dadanya tertara nama Yesus dengan huruf putih dan sebuah salib. Penampakan ajaib itu terjadi tiga kali. Pada penampakan ketiga, Bunda maria berpesan supaya ia mendirikan sebuah tarekat religius yang khusus untuk menghayati Sengsara Kristus dan memajukan kebaktian padanya. Anggota-anggota tarekat itu harus berpakaian seperti yang tampak dalam penglihatan di atas.

Paulus melaporkan semua kejadian ajaib itu kepada uskup. Dan setelah diadakan penyelidikan mendalam atas kejadian-kejadian itu, ia diizinkan uskup untuk mendirikan tarekat itu.

Paulus mulai mendirikan tarekatnya di Castellazo pada tanggal 20 November 1720. Ia sendiri mulai menggantikan namanya menjadi Paulus dari Salib. Pengikutnya yang pertama ialah adik kandungnya sendiri, Yohanes baptis. Beberapa pemuda lain meninggalkan dia karena tidak bisa tahan hidup tapa seperti yang dituntut. Kemudian bersama adiknya, Paulus pergi ke Monte Argentaro untuk berdoa dan bertapa.

Pada tahun 1727 Paulus ditahbiskan menjadi imam. Ia ternyata menjadi seorang pengkotbah yang disukai umat. Biaranya yang pertama didirikannya di Monte Argentaro. Setelah lama berjuang untuk mewujudkan pesan Bunda maria, terekatnya diakui sah oleh Takhta Suci. Setelah itu Paulus giat mendirikan biaranya di berbagai tempat. Ia sendiri mendirikan 11 buah biara. Selain tarekat untuk para imam, Paulus pun mendirikan Tarekat Suster-suster Passionis pada tahun 1771. Semuanya dikerjakan di bawah bimbingan Allah. Ia wafat pada tanggal 18 Oktober 1775 di Roma.


sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar