Kamis, 16 Januari 2014

Orang Kudus 16 Januari: St. Marsellus I

SANTO MARSELLUS I, PAUS & MARTIR
Marsellus menjadi Paus pada tahun 308-309. Ia ditetapkan oleh Gereja sebagai Martir. Tempat dan hari kelahirannya serta kisah masa mudanya tidak diketahui dengan pasti. Meskipun demikian ia dikenal sebagai seorang imam dalam masa kepausan Santo Marselinus I (296-304).

Kisah tentang dirinya dihubungkan dengan peristiwa penganiyaan dan pembunuhan atas diri Paus (Santo) Marselinus I. Kematian Marselinus mengakibatkan kekosongan kepemimpinan Gereja di Tahkta Suci selama beberapa saat. Gereja pada masa itu mengalami kegoncangan besar karena usaha penganiyaan orang-rang Kristen oleh Kaisar Diokletianus (284-305). Tiga tahun setelah kematian Diokletianus yaitu tahun 308, terpilihlah seorang Paus baru, yaitu Marsellus.

Kepemimpinan Marsellus berlangsung di tengah situasi Gereja yang kacau balau. Pelayanan iman dan pewarta sabda tidak berjalan. Umat tercerai berai tanpa bimbingan seorang gembala. Marsellus berkewajiban mengatur kembali administrasi Gereja dan mengatasi semua masalah Gereja. Tindakan pertama yang dilakukan adalah membagi Gereja ke dalam wilayah-ilayah pelayanan (paroki) di bawah pimpinan seorang imam. Para imam bertugas mengajar umat, terutama para katekumen; melayani sakramen Pengakuan; mendoakan dan turut menguburkan jenazah orang-orang Kristen yang meninggal; dan bersama umat merayakan upacara untuk mengenang para martir. Marsellus pun membangun sebuah kuburan baru untuk orang-orang Kristen di Jalan Salaria, Roma.

Usaha-usaha Marsellus untuk mengatur kembali Gereja terhambat oleh perbedaan pendapat tentang masalah orang-orang Kristen yang mutrad ketika adanya penganiyaan. Mereka ingin kembali menjadi Kristen lagi tanpa menjalani kewajiban bertobat. Marsellus bertindak tegas dengan menuntut agar orang-orang itu terlebih dahulu harus bertobat, dan mangakui kesalahannya serta menjalankan penitensi yang berat. Hal ini ditentang oleh banyak orang hingga memuncak menjadi suatu peristiwa berdarah. Karena peristiwa ini, Kaisar Maxentius (306-312), menangkap dan mengasingkan Marsellus ke luar Roma. Ia meninggal di pengasingan itu. 

Ada banyak cerita yang beredar tentang akhir hidup Marsellus. Salah satu cerita adalah bahwa Kaisar Maxentius yang tidak setuju dengan usaha-usaha Marsellus, menghukumnya dengan menjalankan kerja paksa: membersihkan kandang-kandang ternak Kaisar. Tetapi dengan bantuan umat, Marsellus dapat meloloskan diri dari tempat siksaan itu dan berlindung di dalam rumah seorang keluarga bangsawan di kota. Namun kemudian tempat persembunyian ini diketahui oleh kaki tangan Kaisar Maxentius. Marsellus kemudian ditangkap dan dibunuh dengan sangat keji.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar