Sabtu, 23 Agustus 2014

Orang Kudus 23 Agustus: St. Filipus Benizi

SANTO FILIPUS BENIZI, PENGAKU IMAN
Filipus Benizi lahir di Florence, Italia, pada tanggal 15 Agustus 1233. Hari kelahirannya, yang bertepatan pada Pesta Santa Maria Diangkat ke Surga, merupakan suatu tanda awal bagi panggilan hidupnya di kemudian hari. Pada masa mudanya, Filipus belajar di Universitas Paris dan Padua hingga meraih gelar sebagai dokter dan ahli filsafat. Sebagai seorang dokter, ia mempunyai perhatian besar pada orang-orang sakit, terutama yang miskin dan melarat. Para pasien yang ditanganinya senantiasa memperoleh peneguhan batin dalam menanggung beban penderitaannya. Di samping memberikan obat-obatan, Filipus juga selalu mendoakan para pasiennya.

Tuhan mempunyai suatu rencana khusus untuk Filipus. Tuhan mau menjadikannya seorang ‘dokter’ bagi jiwa-jiwa kaum beriman. Sekali peristiwa, ketika menghadiri kurban misa di gereja biara Hamba-hamba Santa Perawan Maria, ia tersentuh oleh bacaan Kisah Para Rasul yang mengisahkan tentang suruhan Roh Kudus pada Filipus untuk menobatkan sida-sida di Ethiopia. “Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah Selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza … Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!”

Kata-kata suruhan Roh Kudus it uterus mendengung dalam batinnya dan mendesak dia untuk berbuat yang sama seperti Filipus dalam bacaan itu. Ia pun kemudian mengajukan permohonan untuk masuk novisiat terekat Hamba-hamba Maria di Monte Senario. Permohonannya diterima oleh pimpinan tarekat itu. Filipus menjadi seorang bruder dalam tarekat itu, dan bekerja sebagai tukang masak dan tukan kebun. Pimpinan biara sangat senang dengan dia karena kerajinannya, terlebih karena kepandaiannya daam berbagai ilmu dan kefasihan berbicara bahasa Latin. Oleh karena semuanya itu, Filipus kemudian dikirim belajar teologi untuk menjadi imam. Filipus yang rendah hati itu taat pada rencana pimpinannya, meskipun ia lebih senang hanya menjadi seorang bruder. Setelah menyelesaikan studi teoliginya, Filipus ditahbiskan menjadi imam. Delapan tahun kemudian ia terpilih sebagai pimpinan tertinggi tarekatnya. Ia sendiri menolak jabatan mulia itu, namun dalam suatu penglihatan ajaib, Filipus ditegur oleh Roh Kudus: “Filipus, janganlah engkau melawan Roh Kudus. Akulah yang memilih enfkau dari dunia ini untuk menjadi gembala bagi kawanan ini.”

Filipus dengan semangat tinggi membina terekat Hamba-hamba Santa Perawan Maria, sambil tetap memperhatikan orang-orang miskin dan melarat. Suatu hari ia berpapasan dengan seorang pengemis kusta yang meminta sedekah dari padanya. Karena ia tidak membawa apa-apa, maka ia membuka mantel untuk pengemis itu. Tetapi anehnya bahwa pengemis itu tiba-tiba menghilang dari pandangannya. Lalu tahulah ia bahwa pengemis itu adalah Yesus yang menjelma dalam rupa seorang pengemis.

Ketika Paus Klemens IV (1265 – 1268) meninggal, Filipus Benizi dicalonkan sebagai pengganti. Mendengar itu, ia segera menyingkir ke pegunungan dan tinggal di sana selama tiga bulan hingga terpilihnya paus baru. Setelah Gregorius X terpilih menggantikan Klemens IV, barulah ia kembali ke biaranya. Atas dorongan Roh Kudus, ia menjelajahi seluruh Eropa dan sebagian Asia untuk berkotbah. Di beberapa tempat, ia berhasil memulihkan hubungan yang retak antar para bangsawan. Ia juga banyak membuat mukjizat sehingga banyak banyak orang yang percaya pada Kristus. Filipus meninggal dunia pada tanggal 23 Agustus 1285. Pada tahun 1671 ia dinyatakan ‘kudus’ oleh Paus Klemens X (1670 – 1676)


Baca juga riwayat orang kudus 23 Agustus
St. Rosa da Lima

Tidak ada komentar:

Posting Komentar