Rabu, 18 Februari 2015

Orang Kudus 18 Februari: St. Fransiskus Regis Clet

SANTO FRANSISKUS REGIS CLET, PENGAKU IMAN
Fransiskus Regis Clet lahir pada 19 Agustus 1794 di Grenoble, Perancis. Ia diberi nama sesuai dengan St. Yohanes Fransiskus Regis, yang belum lama dikanonisasi. Ia adalah putera seorang petani dan pedagang di Grenoble, dan Claudine Bourquy. Keluarganya adalah keluarga saleh, setidaknya ada yang menjadi imam biarawati. Fransiskus belajar di Kolese Yesuit di Grenoble dan kemudian masuk seminari Keuskupan setempat.

Pada 6 Maret 1769 Fransiskus masuk novisiat Kongregasi Misi di Lyon. Ia mengikrarkan kaul kekalnya pada tahun 1771, dan ditahbiskan sebagai imam pada 27 Maret 1773. Ia langsung ditunjuk sebagai dosen Moral Teologi di Seminari Annecy. Pada tahun 1786 Fransiskus menjadi rektor. Dua tahun kemudian Fransiskus ditunjuk sebagai pembimbing para novis di Paris, dan juga pembimbing internal seminari.

Saat Revolusi Perancis terjadi, karya Fransiskus harus terhenti. Melihat situasi itu, maka pada tahun 1791, atas permintaannya, Fransiskus dikirim untuk melakukan misi di China. Ia tiba di Kiang-Si pada 15 Oktober 1792 dan menjadi satu-satunya orang Eropa di daerah itu. Tahun 1793 ia pindah ke Hou-Kouang, Provinsi Hopei dan berkarya sebagai superior bagi Kongregasi Misi di Cina. Selama bertahun-tahun berkarya, tetapi ia tidak berhasil menguasai bahasa setempat.

Akan tetapi nasib malang menimpa para misionaris. Mereka dituduh melakukan pemberontakan. Pada tahun 1819 Pemerintah China memberikan harga untuk kepala Fransiskus. Akhirnya ia dikhianati oleh seorang guru sekolah Kristen. Ia dipaksa untuk berjalan ratusan mil dengan rantai untuk diadili. Pada 1 Januari 1820 Fransiskus dinyatakan bersalah dengan tuduhan memperdaya orang-orang China dengan kotbah kristennya. Ia dihukum mati dengan diikatkan pada salib.

Fransiskus Regis Clet, CM meninggal dunia ada 18 Februari 1820 di Au-tshung-fu, China. Pada 27 Mei 1900 dia dibeatifikasi oleh Paus Leo XIII, dan pada 1 Oktober 2000 ia dikanonisasi oleh Paus Yohanes Paulus II.

Baca juga riwayat orang kudus 18 Februari:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar