Sabtu, 18 April 2015

Orang Kudus 18 April: St. Maria dr Inkarnasi

BEATA MARIA DARI INKARNASI, PENGAKU IMAN
Nama sebenarnya adalah Barbe. Kepribadian dan cara hidupnya membuktikan dengan jelas bahwa kesempurnaan hidup serani bisa juga dicapai oleh orang beriman di luar biara. Ibu keluarga ini sungguh saleh hidupnya dan kokoh imannya meskipun mengalami berbagai cobaan hidup yang berat.
Dalam usia 17 tahun Barbe menikah dengan Petrus Acarie, seorang pengacara terkenal. Perkawinan mereka diberkati Tuhan dengan enam orang anak. Dengan penuh cinta kasih, anak-anak itu diberi pendidikan yang baik serta diberi kesempatan cukup untuk bermain-main dan bersenang-senang. Namun kebahagiaan yang meliputi keluarga ini berangsur-angsur sirna oleh bayang-bayang salib penderitaan.
Salib pertama menimpa tatkala suaminya, Petrus Acarie, dibuang ke luar negeri oleh Raja Hendry IV, dan harta miliknya disita. Sebagai seorang yang beriman teguh, Barbe tak goyah iman kepercayaannya kepada Tuhan. Ia sungguh-sungguh yakin bahwa suaminya tidak bersalah; oleh karena itu, ia mengajukan perkara suaminya ke pengadilan. Hasil yang diperolehnya memuaskan: suaminya dibebaskan dan diizinkan kembali ke tanah airnya.
Sementara itu ibu saleh ini gembira sekali melihat bahwa semua anaknya diberkati oleh Allah dengan iman yang kokoh, dan dipanggil untuk menjalani hidup bakti kepada Tuhan di dalam biara, meskipun ia tidak pernah mendesak mereka ke jalan itu. Katanya, “Saya hanya mengajarkan anak-anakku untuk selalu melaksanakan kehendak Tuhan. Panggilan Tuhan atas mereka itu semata-mata berasal dari Tuhan.”
Barbe banyak kali mengalami percobaan. Pernah ia jatuh dari punggung kuda sehingga tulang pahanya patah. Ia terpaksa dibedah. Tentulah ia sangat menderita, karena teknik perbedahan pada masa itu masih sangat kuno, tanpa memakai alat pembius. Meskipun begitu, Barbe menahannya dengan sabar tanpa mengeluh.
Pada tahun 1613 suaminya terkasih meninggal dunia. Tak lama berselang, Barbe memutuskan masuk biara. Ia kemudian masuk biara Karmelit sebagai suster aktif, dan mendapat nama baru: Maria dari Inkarnasi. Ia menerima tugas menjadi ibu dapur untuk rekan-rekannya.
Beata Maria dari Inkarnasi adalah seorang isteri yang setia, tabah dalam semua kesulitan rumah tangga, penuh cinta kasih. Ia seorang ibu Kristen yang sejati. Pengalaman-pengalaman pahitnya sama sekali tidak mengurangi semangat kerja dan pelayanannya kepada sesama. Meskipun hidup di dunia ramai, namun ia banyak dianugerahi rahmat mistik yang tinggi. Satu-satunya tujuan hidupnya ialah “Kemuliaan Allah dan kesejahteraan sesamanya.” Katanya, “Dalam melakukan apa saja, arahkan dan pusatkanlah pandanganmu kepada Allah, serta siap-sedialah menolong sesamamu tanpa mengecualikan siapapun juga.” Maria dari Ikarnasi meninggal dunia pada tahun 1618
sumber: Iman Katolik
Baca juga riwayat orang kudus 18 April:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar