Jumat, 15 Mei 2015

Orang Kudus 15 Mei: St. Dymphna

SANTA DYMPHNA, MARTIR & PENGAKU IMAN
Riwayat hidup orang kudus ini tidak diketahui secara pasti. Melalui cerita-cerita yang beredar tentang hidupnya, diketahui bahwa Dymphna lahir pada abad VII. Ayahnya yang berkebangsaan Irlandia itu adalah seorang bangsawan kaya raya yang menjabat sebagai Kepala Daerah. Namun ia masih kafir. Sang ibu yang sudah katolik mengajari Dymphna ajaran-ajaran iman katolik dan tata cara hidup Kristen berdasarkan ajaran-ajaran iman itu. Ketika Dymphna berusia 14 tahun, ibunya meninggal dunia. Ayahnya mengalami gangguan jiwa yang cukup parah karena peristiwa duka itu. Ia menyuruh pergi pegawai-pegawainya ke seluruh pelosok wilayah kekuasaan maupun daerah-daerah lainnya untuk mencari wanita-wanita berdarah bangsawan, yang mirip dengan isterinya untuk dinikainya sebagai isteri. Karena tak seorang pun ditemukan, maka dia dinasehati untuk mengawini Dymphna, anaknya.
Mendengar desas-desus ini, Dymphna ketakutan sekali. Akhirnya ia memutuskan untuk melarikan diri ke Antwerpen ditemani oleh Bapa Pengakuannya, Gerebernus, dan dua orang lainnya. Di Antwerpen, mereka mendirikan sebuah rumah doa di Gheel, dekat Amsterdam, dan menjalani hidup sebagai petapa. Mendengar bahwa anaknya berada di Belgia, Damon, ayah Dymphna menyusul ke sana untuk menemui anaknya. Tetapi ketika bertemu Dymphna, bukannya ia mengajaknya pulang secara baik-baik melainkan menyuruh pegawal-pengawalnya menyeret Dymphna. Mereka pun diperintahkan membunuh Gerebernus dan dua orang rekaannya. Mereka memenggal kepala ketiga petapa itu, sedangkan Dymphna dibawa pulang ke Irlandia.
Karena ayahnya memperlakukan dia secara kejam, Dymphna dengan tegas menolak pulang ke Irlandia. Karena itu Dymphna pun dipenggal kepalanya. Peristiwa itu terjadi pada tahun 620 tatkala Dymphna baru berumur 15 tahun. Pad abad XIII, relikui keempat martir ini ditemukan di Gheel. Diceritakan bahwa banyak terjadi mujizat di Gheel setelah relikui keempat martir itu ditemukan. Mujizat-mujizat yang terjadi di kuburan Dymphna menunjukkan kesucian dan kesalehan hidup Dymphna. Oleh karena itu, Gereja menggelari dia ‘kudus’ dan mengangkatnya sebagai pelindung para penderita epilepsi dan sakit jiwa.
sumber Iman Katolik
Baca juga riwayat orang kudus 15 Mei:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar