Selasa, 16 Juni 2015

Orang Kudus 16 Juni: St. Lutgardis

SANTA LUTGARDIS, PERAWAN
Lutgardis lahir di Tongeren, Belgia, pada tahun 1182. Ketika memasuki usia muda, orang tuanya mau menikahkan dia dengan seorang pemuda ksatria. Namun karena alasan tertentu rencana pernikahan itu tidak jadi dilaksanakan.
Setelah peristiwa itu, orang tuanya memasukkan dia ke asrama Suster-suster Benediktin dengan maksud agar Lutgardis tertarik pada kehidupan biara dan menjadi suster di kemudian hari. Tetapi Lutgardis yang cantik itu lebih suka bergaul dengan pemuda-pemuda. Pada suatu hari ia berbincang-bincang dengan seorang pemuda asing yang tidak dikenalnya. Ternyata pemuda itu adalah Tuhan Yesus sendiri. Setelah beberapa lama Tuhan membuka matanya dan segera ia mengenal siapa sebenarnya pemuda itu. Tuhan Yesus berkata kepadanya, “Janganlah lagi kau cari bujukan-bujukan cinta yang sia-sia. Lihatlah apa yang harus kau cintai!” Lalu Tuhan Yesus menunjukkan luka-luka-Nya pada Lutgardis dan segera menghilang.
Sejak saat itu Lutgardis dipenuhi rahmat Tuhan. Ia mulai membaharui cara hidup dan tingkah lakunya dengan banyak berdoa dan bertapa sesuai dengan permintaan Tuhan Yesus. Oleh karena ia menginginkan peraturan-peraturan yang keras, dan bermaksud menyembunyikan karunia luar biasa yang diberikan kepadanya, ia pindah ke biara Ordo Cistersian pada tahun 1206. Ia memohon dengan sangat kepada Tuhan agar dilupakan saja oleh sanak familinya dan kenalan-kenalannya.
Di biara itu, bahasa pergaulan yang dipakai adalah bahasa Perancis, yang tidak dimengerti Lutgardis. Karena itu ia tidak bisa bergaul sebagaimana biasanya dengan kawan-kawannya. Ia lalu memusatkan perhatiannya pada samadi dan meditasi serta doa untuk orang-orang berdosa dan para penganut ajaran sesat Albigensia.
Tuhan menganugerahkan banyak karunia istimewa kepadanya. Di antaranya adalah kemampuan untuk menyembuhkan orang-orang sakit secara ajaib. Tetapi kemudian ia sendiri meminta kepada Tuhan agar memberikan kepadanya kemampuan lain yang tidak berbahaya. Atas pertanyaan Tuhan Yesus, “Apa yang kau kehendaki dari pada-Ku?” Lutgardis menjawab, “Berikanlah padaku hati-Mu, ya Tuhan!” Lalu Tuhan pun memberikan kepadanya kelembutan hati-Nya yang Mahakudus, penuh cinta kasih sehingga ia pun menjadi seorang suster yang saleh dan suci.
Empatpuluh tahun lamanya Lutgardis hidup tersembunyi dalam biara. Ia hampir tidak bisa bicara dengan teman-temannya. Tuhan Yesus-lah satu-satunya pendampingnya. Tujuh tahun terakhir hidupnya, ia hidup dalam kesepian yang mendalam karena matanya telah menjadi buta. Akhirnya pada hari Minggu, 16 Juni 1246, sebagaimana telah dikatakannya sendiri lima tahun sebelumnya, ia meninggal dunia.
sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun
Baca juga orang kudus hari ini:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar