Sabtu, 11 Juli 2015

Orang Kudus 11 Juli: St. Ignatius Delgado

SANTO IGNATIUS DELGADO DKK, MARTIR
Iman akan Kristus sudah tumbuh sejak akhir abad XVIII di wilayah Vietnam. Umat begitu antusias menerima pengajaran dari para misionaris dan juga katekis lokal. Perlahan pertumbuhan umat Kristen semakin meningkat.
Akan tetapi, pada abad XIX kesetiaan umat kepada Tuhan Yesus benar-benar diuji oleh serentetan badai gelombang penganiayaan yang berat. Banyak umat gugur sebagai saksi iman antara tahun 1833 - 1862. Puluhan ribu orang Kristen ditangkap, disiksa dan akhirnya dibunuh. Mereka adalah Ignatius Delgado OP (1838) yang mati kelaparan dan kepayahan; Dominik Henares OP (1838) bersama seorang katekis Franz Chien yang mati dipenggal; Uskup Yohanes Karolus Corney (1837) yang dikunci dalam kandang bamboo untuk dipertontonkan kepada warga masyarakat dan disiksa selama tiga bulan sebelum akhirnya sebilah pedang memisahkan kepalanya; Andreas Trong dan Peter Thi (1839) dan seorang petani bernama Antonius Dieh (1838) dihabisi nyawanya karena ketahuan menjamu seorang misionaris.
Puluhan tahun seluruh umat dicekam ketakutan dan kegelisahan yang silih berganti. Dan walaupun Uskup Pigneau membantu Nguyen ke jenjang mahkota kekaisaran, namun puteranya, yaitu Minh Menh dan penggantinya, Thu Duc, melancarkan penganiayaan terhadap umat Kristen sampai tahun 1887. Mikael Ho Dinh Hy, seorang mandarin dan pejabat tinggi pemerintah, dipenggal kepalanya di Hue (1857) karena melindungi dan membimbing umat yang tercerai berai. Pada tahun 1860, seorang kapten pasukan kaisar, yaitu Yosef Thi, dibunuh. Yosef Kang (1861) disesah sampai mati di Travi, karena ingin membebaskan Uskup Hieronimus Hermosilla. Pada tahun itu juga Uskup Stafan Cuenot, yang ditahbiskan Uskup di Singapura (1833), meninggal dalam penjara (1861); sedangkan Pastor Teofanes Verard disiksa dengan kejam hingga mati. Di Saigon Pater Paul Hank dan seorang imam baru, Paul Leo, dibunuh pula karena kecintaan mereka kepada Yesus Kristus.
Kaum muda pun tidak ketinggalan sebagai korban dalam penganiayaan ini. Pada tahun 1859, Peter Tuam dan Peter Thae diinjak-injak gajah sampai lumat tubuhnya. Juga teman mereka yang lebih muda, yaitu Paul Bao, Dominik Duyet dan Dominikus Nick dicekik oleh para algojo penjara Nam Dinh. Umat katolik Vietnam berkali-kali diuji kesetiaan mereka pada Yesus Kristus dalam kobaran api pembantai, supaya kehidupan iman mereka tampak bagaikan emas yang disepuh bagi Tuhan. Sekarang pun umat katolik Vietnam masih mengalami berbagai hambatan dalam penghayatan imannya.
sumber: Iman Katolik
Baca juga orang kudus hari ini:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar