SANTO YOHANES DAMSYIK, PENGAKU IMAN
Yohanes lahir pada sekitar
tahun 676 di Damaskus, Syria. Ia adalah putera dari Sargun bin Mansur, seorang
menteri keuangan Kalifa Abdul Malek. Pada saat itu kota Damaskus sudah dikuasai
oleh orang-orang muslim, tetapi keluarga Yohanes menghormati para penguasanya
dengan tetap beriman Kristen secara taat. Pada suatu hari ayah Yohanes membebaskan
seorang biarawan Kristen yang tertangkap oleh bajak laut muslim bernama Kosmas.
Kosmas kemudian menjadi
pembimbing Yohanes, sementara Yohanes bersekolah di sekolah muslim di kota itu.
Hal ini membuat Yohanes terdidik sangat tinggi. Yohanes kemudian menggantikan
ayahnya dengan jabatan dan kedudukan yang lebih tinggi.
Pada saat itu muncullah
ajaran sesat ikonoklasme. Mungkin berkembangnya ajaran ini dipengaruhi oleh
ajaran islam. Yohanes terdorong untuk melakukan pembelaan terhadap penggunaan
patung dan gambar-gambar kudus dengan membuat sebuah apologi. Yohanes harus
menghadapi Kaisar Byzantium yang menolak penggunaan patung dan gambar-gambar
kudus.
Suatu ketika Yohanes dituduh
berkhianat dalam suratnya, yang sebenarnya surat itu telah dipalsukan oleh
seseorang yang dapat menulis mirip dengan tulisan Yohanes sehingga surat itu
sangat meyakinkan. Atas tuduhan itu, Yohanes menerima hukuman potong tangan. Akan
tetapi, Bunda Maria mengunjunginya dan mengembalikan tangannya seperti semula. Melihat
hal itu, Kalifa menyadari bahwa Yohanes tidak bersalah dan menawarinya jabatan
yang semula miliknya. Yohanes menolak dan memilih menjadi biarawan, mengikuti
jejak Kosmas, dan kemudian menjadi imam di biara St. Sabas.
Bersama seorang biarawan
lainnya, Yohanes menciptakan banyak syair dan madah pujian. Karya ini dicemooh
oleh para biarawan yang lebih tua, karena pada masa itu, pekerjaan menulis
syair dianggap sebagai pekerjaan tercela, meskipun karya-karya itu bernafaskan
nilai-nilai keagamaan. Meski demikian, Yohanes terus saja mencipta dan beberapa
madah pujian yang diciptakannya masih tetap dinyanyikan hingga kini.
Yohanes Damsyik meninggal
dunia pada tahun 749. Setelah kematiannya, ia sempat dikutuk oleh sinode
Konstantinopel pada tahun 754, karena menentang ikonoklasme. Ia kemudian dibela
pada Konsili Nikea II pada tahun 787. Pada tahun 1890 ia dinyatakan sebagai Pujangga
Gereja oleh Paus Leo XIII.
sumber: Santo Santa Gereja
Baca
juga orang kudus hari ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar