Jumat, 16 September 2016

Orang Kudus 16 September: St. Siprianus

SANTO SIPRIANUS, USKUP & MARTIR
Siprianus lahir pada sekitar tahun 200 di Kartago, Tunisia. Ia adalah putera seorang senator kaya penganut paganisme. Di masa mudanya, Siprianus belajar retorika. Ia mencoba mengenal iman Kristen melalui Tertulianus dan terus mencari kebenaran. Siprianus kemudian menemukan kebenaran dalam iman Kristen melalui bimbingan seorang imam, Caecilius dari Kartago.
Sekitar tahun 246 Siprianus dibaptis. Tak lama kemudian ia ditahbiskan menjadi imam. Siprianus kemudian menjual hartanya dan membagikannya kepada orang-orang yang membutuhkannya. Ketika Uskup Kartago, Donatus, meninggal dunia, Siprianus ditunjuk sebagai uskup menggantikannya. Hal ini terjadi pada tahun 248.
Pada tahun 250 muncul penganiayaan terhadap umat Kristen oleh Kaisar Decian. Siprianus terpaksa melarikan diri karena nyawanya terancam. Ia menyerahkan tugas-tugasnya sebagai uskup kepada beberapa imam. Pada saat ditinggal oleh Siprianus, masalah juga muncul terkait Felicissimus, seorang diakon, yang kemudian diekskomunikasi bersama pengikutnya oleh Siprianus.
Dalam pelariannya Siprianus tetap memberikan penguatan kepada umatnya dan menjual harta Gereja untuk membantu umatnya. Dampak dari penganiayaan ini, ada banyak umat awam dan rohaniwan yang berapostasi. Siprianus memilih untuk memberikan pengampunan kepada mereka setelah melalui penyelidikan dan juga melakukan penitensi. Walau mendapat dukungan, ada juga kelompok yang menentang tindakan Siprianus.
Hal ini juga berlanjut ketika Paus Kornelius terpilih dan muncul antipaus Novatianus. Novatianus mengajarkan ajaran sesat Novatianisme yang mengajarkan mereka yang berapostasi tidak dapat diterima kembali menjadi Kristen. Siprianus mendukung Paus dan melawan antipaus Novatianus dan juga pengikut-pengikutnya.
Perbedaan pendapat juga dialami Siprianus dengan Paus Stefanus I, terkait dengan pembaptisan kembali orang-orang yang telah dibaptis oleh penganut ajaran sesat. Siprianus mengikuti tradisi yang telah berlangsung di Afrika sejak masa Tertulianus, dimana pada masa itu banyak berkembang ajaran sesat yang tidak mengakui dogma Tritunggal Mahakudus, sehingga forma pembaptisan menjadi tidak sah. Diyakini juga masalah ini terjadi karena masalah komunikasi. Siprianus juga membuat banyak tulisan, di antaranya ia menyerukan persatuan umat Kristen.
Pada masa Kekaisaran Valerian terjadi kembali penganiayaan terhadap umat kristen. Siprianus ditangkap dan diinterogasi. Tahun 257 Siprianus diasingkan ke Curubis. Ia ditemani dengan setia oleh diakonnya, Pontius, yang juga menuliskan kisah hidupnya. Siprianus kemudian dibawa kembali ke Kartago untuk diadili dan akhirnya dijatuhi hukuman mati. Siprianus meninggal dunia sebagai martir pada 14 September 258 di Kartago, Tunisia.
Baca juga orang kudus hari ini:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar