Kamis, 22 September 2016

Orang Kudus 22 September: St. Ignasius Santhia

SANTO IGNASIUS SANTHIA, PENGAKU IMAN
Orang kudus ini mempunyai nama asli Lorenzo Maurizio Belvisotti. Ignasius lahir pada 5 Juni 1686 di Santhia, Vercelli, Italia. Ia adalah putera dari sebuah keluarga kelas atas. Ignasius menerima pendidikan dari seorang imam yang baik, yang menginspirasinya dan membantunya dalam menjawab panggilan Tuhan. Hal ini diwujudkannya dengan masuk ke seminari.
Pada tahun 1710 Ignasius ditahbiskan sebagai imam diosesan di Vercelli. Setelah 6 tahun berkarya, Ignasius memutuskan untuk bergabung dengan Ordo Fransiskan Kapusin. Pada saat itu Ignasius dikritik oleh keluarga dan umat paroki yang tidak mengerti keputusannya. Dalam Ordo Kapusin ini Ignasius akhirnya mendapati kedamaian batin yang ia cari dalam hidup kesederhanaan. Pada 24 Mei 1717 ia mengikrarkan kaul religiusnya dan memperoleh nama Ignasius.
Ignasius memulai perjalanan rohaninya dengan dikirim dari satu biara ke biara lain di wilayah Savoy, Italia. Dia senang dipindahkan karena ketaatannya dan kehormatan untuk dapat melayani saudara-saudaranya. Pada awalnya Ignasius ditempatkan di biara di Saluzzo, dan bertugas sebagai sakristan. Ia kemudian dipindahkan ke novisiat di Chieri dan bertugas sebagai asisten pembimbing para novis.
Tahun 1727 Ignasius dikirim ke biara di Turin-Monte, dengan tugas sebagai sakristan dan pembimbing rohani. Sebagai pembimbing rohani banyak orang mencarinya, mulai dari kaum religius, imam, umat beriman dan orang-orang berdosa yang paling berdosa untuk mengaku dosa, dan untuk menerima bimbingan rohani. Pada tahun 1731 Ignasius dikirim ke biara Modovi, dimana ia menjadi pembimbing para novis dan vikaris biara.
Ignasius harus meninggalkan novisiat pada tahun 1744 dan pergi ke Turin karena ia menderita penyakit mata yang misterius, yang membawanya hampir pada kebutaan. Ignasius dapat sembuh dari penyakitnya sehingga ia dapat kembali pada aktivitas tugasnya.
Antara tahun 1743 – 1746 terjadi perang di Piedmont. Raja Sardina-Piedmonte, Charles Emmanuel III meminta kapusin untuk menyediakan tenaga medis dan spiritual untuk rumah-rumah sakit. Ignasius ditunjuk sebagai pastor kepala dan menawarkan bantuannya untuk dua tahun di rumah sakit Asti, Vinovo dan Alessandria, melayani dan menyembuhkan dalam semangat kasih injili yang sejati. Ketika Piedmonte dalam keadaan damai kembali, Ignasius kembali ke biara di Turin-Monte, dimana ia akan menghabiskan 24 tahun sebagai pembimbing rohani dan bapa pengakuan.
Ignasius Santhia meninggal dunia pada 21 September 1770 di Turin-Monte, Italia. Pada 17 April 1966 ia dibeatifikasi oleh Paus Paulus VI, dan pada 19 Mei 2002 ia dikanonisasi oleh Paus Yohanes Paulus II.
Baca juga orang kudus hari ini:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar